Sabtu, 09 Maret 2013

6 Tahun

Aku masih smp. Masih ABG kecil yang tak tau apa apa,, seorang gadis kecil berusia 13 tahun yg baru melepas masa kanak2 di sekolah dasar yg kini akan menempuh perjalanan hidup barunya di masa sekolah menengah. 6 tahun lalu aku bukan siapa2. Tidak bisa banyak hal,, dan tergolong pendiam. Tdk berani tampil di muka umum, punya teman yg terbatas. Pergaulan terbatas. Dan sudah pasti mempengaruhi wawasan yg juga terbatas. aku sekolah di sebuah smp yg dijadikan satu dengan stm dan smk di kawasan depok, sebenarnya memasuki sekolah itu membuat aku tidak merasa bangga sedikitpun, yg ada hanya perasaan hampa. Dan biasa saja, aku hanya percaya Selalu ada kisah & petualangan baru di tempat yg baru. Itu saja
Masa orientasi tiba. Sebisa mungkin aku melewatinya, setiap harinya buku catatanku selalu penuh dengan kata “yg harus dibawa besok” dan dipenuhi juga dengan nama instruktur & bbrapa guru yg sama seekali tak ku pedulikan. dan kemudian terus begitu sampai seminggu lamanya.. sampai dimana akhirnya aku mulai kegiatan yang nyata, yaitu belajar mengajar. aku ada di 1 f 5 seperti awal cerita. Aku adalah anak yg tergolong bungkam. Masuk kelas tidak bersuara.. ada yg menegur saja sudah berucap alhamdullilah
hari pertama masuk,
seperti biasanya budaya pelajar baru, seminggu itu dijadikan pengenalan. Dari pengenalan gurunya.. mata pelajaran.. system penilaian dll
di hari pertama itu pembagian pengurus kelas. Awalnya aku tidak mendapat posisi apapun, lama kelamaan posisi sekertaris jatuh padaku, dengan alasan tulisan di papan tulis bagus & terbaca, selain itu aku punya keahlian manajemen / pengelolaan yang baik dalam hal perbendaan terkecuali uang..
Saat mndapat penilaian seperti itu.. aku merasa di hargai. Meskipun aku harus mencatat 2x tapi tak jadi masalah, berkat itu aku mulai open minded dan bergaul.. sedikit demi sedikit aku mulai banyak teman dan di akui keberadaannya.. smua itu menambh tingkat kepercayaan diri, dan membawa aku ke dunia pergaulan sesungguhnya. pada masa itu, aku punya teman kelompok atau kita biasa sebut itu “genk” . Teman yg selalu bersama kemana kemana,, kerjakan tugas, ke kantin bersama saat jam istirahat.. saling contek dan lainnya.
semakin lama aku menjadi sosok pribadi yg semakin menyenangkan, aku mulai memperluas pergaulan dengan memberanikan diri berteman dengan lawan jenis.. mulai membicarakan pelajaran, dan apapun yg berkaitan dengan sekolah, remaja, dan sekitarnya
Bercanda tertawa bersama mewarnai hariku.. sampai aku mengenalnya, si aneh & menyebalkan sama hal nya dgn aku kita (aku & dia) sama-sama punya 1 teman dekat.. dan karena dia terus bermasalah dgn temanku.. jd aku tdk menyukainya,, teman ku memanggilnya flu burung.. komeng.. atau apalah sebutannya,, itu sudah lama sekali, aku tak begitu mengingatnya
Tidak butuh waktu lama bagiku untuk menjadi temannya.. haha aneh bukan? Yah begitulah.. karena jujur saja aku tidak sungguhan saat berkata tidak menyukainya. Aku begitu karena dia sangat menyebalkan dan mengganggu. tapi hatiku berkata lain, entah mengapa bagiku dia tak seburuk itu. sampai2 aku bisa menyebut ini persahabatan antara aku dia dan temannya

Ada yg special dari anak itu aku tak tau apa,, maybe just random things in my mind :/
Dia itu gak keren sama sekali enggak!! mungkin gayanya yg sok keren :D lucu saja! Tidak, Lucu sekali! Dia baik dan aku dulu masih ingat sekali kalau dia ga suka cewe cerewet .. sementara aku sangat cerewet :D
Yaaa.. semakin bergaul aku semakin berubah, dari yg bungkam sampai jadi ember bocor. Jd bisa dikatakan aku bawel waktu itu., dan bersyukurlah dia mau masih mauu berteman denganku

Semakin sering tertawa bersama .. mencontek bersama .. menceritakan hal aneh tapi berhasil mengundang tawa.. yap! Kita bertiga lakukan semua itu. Tapi ada sesuatu yang aneh. Sesuatu yg belum pernah ak rasakan sebelumnya, perasaan yg sederhana saja,, selalu nyaman dan senang saat bertemu sosok laki2 aneh itu.. entah mengapa, dengan melihat wajahnya, garis alis yg unique dan sering kali di taikan tanpa sebab, hidung mancung yg agak menggelikan, kemudian goresan bibir tipisnya, bisa membuatku tertawa, haha aneh kan? Yah begitulah kira2 :D bahkan ketika mendengar suara nya yg memekik agak aneh di dengar seperti suara wanita setengah berteriak.. bisa membuatku tak bisa menahan gumpalan tertawaan riang. Sampai aku menyimpulkan aku menyukainya.
Hanya mencoba realistis pada masanya. Mencoba berpikir bahwa ini suka sukaan monyet begitu lah bahasanya dulu.. dan akan menghilang seiring waktu nantinya.
Setiap hari kami bertiga semakin hampir dekat.. semakin sering tertawa membicarakan hal hal gila..
Dan aku masih tetap pada perasaan yg sama yg tak bisa aku ungkapkan. Alasannya sederhana sesederhana saat aku menyukainya.. “malu”
Aku memendamnya terus memendamnya mencoba menguburnya perlahan.. mencoba mematahkan menghancurkan melumat perasaan itu sedikit demi sedikit karena aku tak ingin menodai persahabatan kita. Apa lagi sejak kita buat perjanjian tak akan berpacaran sampai lulus kuliah atau kerja .. aku tak begitu ingat .. yg jelas saat aku menyetujui untk jadi bagian dari perjanjian itu. Satu kata yg terlintas di pikiranku, aku hanya ingin menunggunya.
Menunggu hingga ia dewasa, menunggu hingga jadi ia yang baru.. dan menunggu waktu kita untuk bersama tentunya.. tapi jujur saja semakin aku melupakannya aku semakin berhasil .. yah brhasil untuk beberapa waktu.. sempat berpikir bahwa im stupid, but I guess its my fault to think we could ever be more than just friends
Sebuah pengharapan besar yang tak tau akan berujung dimana.. sebuah pengharapan bodoh di antara pilihan yang tak pasti, yah tak pasti antara harus jujur dan berpotensi merusak persahabatan atau harus diam menyimpan entah sampai kapan, mununggu sampai perasaan ini membusuk, menunggu sampai tak lagi bisa menunggu. Sungguh sebuah ironi yg menyedihkan di usia yg sangat belia
Its hard to pretend to be friends with someone special when every time you look at that person, all you see is everything you want to have
Lambat laun aku mulai tidak memikirkannya.. mencoba menerima kenyataan bahwa kita hanya berteman haha mungkin diantara kalian ada yg pernah jadi secret admirer? Mungkin peran aku waktu itu cocok dengan itu.. well semakin lama semakin pedih juga ya.. begitu kata ABG labil.. banyak yg suka becandain dia dengan wanita lain, biasa, ledekan atau gossip kalau mereka pacaran gitu. haha tp krena aku pintar ber acting :P aku bisa mnyamarkan kesedihanku dengan ikut tertawa dan ikut cie cie in juga.. :D beruntungnya itu hanya sebuah candaan.. beruntungnya itu tidak benar terjadi *yes aku selamat* selamat dari apa? Oke selamat dari patah hati :D HAHAHAHA sial!! :-/
Begitulah.. haha I don’t want to break our friendship just bcs I love u
Hari demi hari kita lewati.. aku semakin bersyukur karena sudah semakin sedikit memikirkannya.. semakin mencoba kuat terhadap kenyataan yg ada.. kenyataan bahwa kita tak bisa bersama.. sampai tak terasa sudah kelas 8 aku naik dengan nilai pas pasan :D hebat bukan.. merupakan sesuatu untuk di banggakan karena untuk pertama kali belajar menghargai dan mencoba kemampuan otak sendiri setelah sekian lama di manjakan dengan contekan itu tidak mudah :P
Aku ada di 2 f 1 sebuah kelas yg kata mereka di urut berdasarkan tingkat kepintaran siswa.. wow
You must be proud lin :D tak disangka dengan nilai segitu bisa masuk kelas terbaik :D tapi setiap tahun selalu ada pengacakan anak2 murid .. yaa kita akan bertemu teman baru setiap tahunnya.. hal yg pertama ku inginkan adalah tidak melihatnya lagi di tahun ke 2 ini, krn aku ingin segera melupakannya.
Dan ternyata,. Allah belum mengabulkannya, kami satu kelas, hebatnya kami berTIGA satu kelas.. yah, aku dia dan temannya.. tapi semua itu tak berlangsung lama sampai aku mendengar kabar bahwa dia akan pindah sekolah.. yah selama kurang lebih 3 tahun menetap di negeri kangguru Australia …
Sungguh sebuah perasaan yg campur aduk.. ternyata allah mengabulkan doa ku untuk melupakannya.. bahkan tak tanggung tanggung.. ia membawanya.. memisahkan kami jauh hingga beda Negara.. sebenarnya masih Alhamdulillah.. daripada aku harus beda alam denganya .. hehe
Segala persiapan telah di lakukan, dia jadi sering keluar kelas untuk mengurus kepergiannya.. menandatangani apapun yg diperlukan untuk melanjutkan sekolahnya disana
Sementara aku hanya melihat dari kejauhan..
Sampai tiba saat ia harus pergi
Aku ingat dia meninggalkan beberapa barang yg sering ia gunakan seperti jaket dan topi nya untukku dan temanku
Dan kau tau..
Saat ia benar2 pergi.. aku sungguh lega dan tak menyesali apapun.. baiklah, aku bohong.. aku menyesali perasaan ini yg masih menggantung. Tapi tak apa.. hanya mencoba untuk tidak memikirkannya, tapi saat kepergiannya jujur saja aku awalnya merasa sepi karena tak ada sosok lain yg bisa membuat ku tertawa hanya karena melihat raut muka serta ekspresi wajahnya yg menggelikan layaknya tokoh mr. bean
Yahh.. tapi disinilah aku mulai ikhlas
Mengikhlaskan dia pernah jadi bagian dari hatiku dan pergi begitu saja
Bahwa dia adalah yg pertama mengisi hatiku ..
Bahwa ia yg menjadi alasan pertama bagiku untuk bersyukur karena di pertemukan d sekolah itu..
Bahwa ia yg membuat aku merasakan dan mulai mempelajari apa itu cinta..
Yah dia itu kamu.


Si anak aneh yg menyebalkan itu.

0 komentar:

Posting Komentar