Senin, 11 Maret 2013

Dear ....



Kau sudah tau terlalu banyak. Bagaimana perasaanmu sekarang? : )
terkejut ? Senang? Sedih? Tak menyangka? Atau malah biasa saja? Tak peduli?
haha, baiklah maafkan aku. Maafkan
jadi sudah lama aku memendam rasa yang sama sekali tak bisa kugambarkan
Bahkan seribu kali pertemuan pun, belum tentu aku bisa ungkapkan.
sungguh tak sanggup rasanya ketika kau sudah mengetahui semua.
ada perasaan malu namun ada perasaan kesal.
Tapi sayangnya keberanianku lebih mendominasi
sehingga aku masih mampu menulis catatan ini, & catatan lain yg akan datang
Aku tak tersinggung jika mungkin kamu berpikiran ini mengada-ngada
atau banyak berkhayal, tak bisa menahan diri, atau semacamnya
aku tak apa, sungguh
tapi jika aku bisa memilih, aku tak ingin. Tak ingin merasa seperti ini
apalagi padamu, sahabat terbaikku
Kamu terlalu buatku terinspirasi, terlalu buatku menjadikanmu objek
hingga hanya dengan memikirkanmu, aku bisa menyelesaikan belasan catatan
beberapa syair, dan karya resah hati lainnya. Denganmu tentunya sebagai objek utama
Aku beruntung bisa mengenalmu di 2 dunia sekaligus, yaa.. maya dan nyata
menyenangkan menunggumu berkicau, meskipun hanya sekedar keluhan
atau interaksi antara kau dengan yang lain. Aku tak peduli,
kau selalu bisa melingkarkan senyum di bibirku
Haha, aku mohon jangan melempar pikiranmu terlalu jauh,
ini bukan acara penembakan yang membutuhkan jawaban
baiklah, kadang ku rasa butuh, tapi aku tak berorientasi padanya
aku hanya ingin mengungkapkan perasaan dgn cara yg sedikit berbeda
Mungkin kedepannya aku masih akan menulis tentangmu
tentang usaha usaha ku untuk semakin membunuh perasaanku sendiri.
tapi kumohon jangan harapkan hasil yg begitu cepat, karena
saat ini pun aku masih tak mau beranjak dari penantian yg kubilang manis
Tenang saja, sudah banyak dunia yg hampir aku lupakan
karena aku semakin kuat, mungkin aku bisa berusaha cepat
jadi tenang saja, aku tak akan sulit melangkah karenamu

Aku bahkan tak merassa sedih , malah ada perasaan lega ketika kau sudah tau semuanya.
segalanya mungkin akan lebih terasa ringan bagiku, jika kamu menyuruhku untuk berhenti?
aku akan lakukan, karena setelah ku tela’ah lebih jauh, aku sadar perasaanku padamu hanya sekedar ambisi. Mungkin benar, mungkin hanya ambisi. Entah ambisi apa yg bisa hidup bertahun tahun dikepalaku. Yang jelas aku akan menunjukkan usaha.

Teruntuk dirimu, untuk segala ketertarikan yang kau pancarkan, dan untuk segala tentangmu yang buatku terikat. Terima kasih


0 komentar:

Posting Komentar