Senin, 11 Maret 2013

Hari pertama



Ini adalah catatan ke-14 ku tentang kamu.
Kali ini aku buat dengan sejuta rindu
sungguh sangat pilu
aku harus memutuskan segala jalan komunikasi denganmu
Malam ini hujan
aku merasa hujan ini mendukungku untuk menutup akses rinduku padamu
ia biarkan menggunung, kemudian dibiarkan hanyut sampai ke hulu
Kepada kamu yang kurindu
hari pertama ini adalah saksi awal atas usahaku
cepat atau lambat kamu akan tersadar
dan dengan cepat kamu bisa lupakan
aku tau itu : )
Taukah? Kadang pikiranku bergumam sendiri.
aku membayangkan ini seperti sebuah hukuman
karena aku terlalu menutup diri.
Kamu pasti tau, aku jarang menyukai lawan jenis, apalagi membangun suatu hubungan
dulu itu sangat tidak mungkin! Aku hanya mengagumi orang yg menurutku pantas dikagumi karena hasil karyanya, kecerdasan, dan kehebatannya. Cuma itu saja. Sedikitpun aku tak pernah menganggap cinta itu ada, setidaknya ada menghampiriku. Yah, memang aku pribadi yang seperti itu. Hanya pandai dalam hal kagum-mengagumi. Bukan untuk cinta ataupun mencintai, bahkan aku pernah menutup hati karena tak ingin melukai ataupun dilukai. Aku tak mau jatuh cinta karena aku tau konsekuensinya, melihat potret temanku yang banyak di ingkari pasangannya suudah cukup mewakilkan sebuah prinsp untuk tidak menjalin hubungan dengan siapapun.
tapi, tuhan itu maha pemberi rasa, ia maha segalanya
Ia mematahkan segala teori yang ku anggap benar dulu
dulu aku anggap pacaran itu suatu hal yg menyusahkan
lebih banyak tidak enaknya, hanya permainan rasa belaka
tapi indahnya ia menghukumku dengan memberiku perasaan cinta
entah cinta atau bukan, awalnya aku dikerubungi ragu
aku rasa ini juga tipuan dari permainan rasa
yang tinggal menunggu waktu, sekejjap pergi meninggalkanku
jadi akhirnya kubiarkan saja.
Tapi ternyata, dampak dari “kubiarkan saja” ternyata semakin menjadi jadi.
Banyak cerita darimu yang sama sekali tak buatku jemu
bahkan aku candu mendengarnya, hingga bisa ku ucap rindu!
Astaga, aku jatuh cinta
Ini adalah huukuman yang awalnya aku tolak! Karena ini terlalu sulit tuhan
aku mencintai sahabatku sendiri.
Tapi perlahan aku pun tunduk pada hukumannya.
tak lagi protes apalagi mengelak.
karena aku tau ia tau yang terbaik bagi setiap umatnya
jadi mulai saat ini, aku dengan senang hati menerimanya
Pada siapapun umatnya, akan ku nikmati prosesnya

0 komentar:

Posting Komentar